VMware kompetitor terberat CEO Red Hat
Sumber : http:\\techno.okezone.com
BOSTON - Ketika menyebut kompetitor Red Hat, kebanyakan orang akan menyebut Oracle, Novell, Microsoft atau IBM. Namun siapa sangka VMWare ternyata dianggap sebagai saingan terberat Red Hat.
"VMware merupakan kompetitor terbesar kami. Ketika anda mulai berpikir tentang perusahaan penyedia software berbasis 'Cloud', maka itu mengarah ke kami berdua, Red Hat dan VMware," ujar CEO Red Hat Jim Whitehurst, seperti dikutip melalui Mis Asia, Selasa (29/6/2010).
Beratnya persaingan VMware bukan karena tenaga penjualan Red Hat memiliki keahlian yang sama dengan VMware untuk menggarap konsumen potensial, tetapi karena kedua perusahaan memiliki visi yang sama untuk menggarap teknologi cloud computing, meski pendekatan di layanan cloud yang mereka hadirkan akan berbeda.
Meskipun mengakui kekerabatan dengan VMware, Whitehurst dengan cepat menjabarkan apa saja yang menjadi kekurangan dalam pendekatan VMware.
"Secara teknis, ini merupakan visi yang baik-baik saja. Namun secara komersial, saya khawatir tentang lock-in yang ada pada perusahaan tersebut dan bagaimana VMware mendefinisikan susunan permasalahan dalam teknologi cloud," katanya.
Whitehurst berpendapat jika cloud computing sangat baik jika berjalan di teknologi open source.
"Modular berlapis arsitektur yang dibangun di atas open source," katanya.
Dia mencatat, jika model lisensi proprietary akan membuat sulit untuk membangun teknologi komputasi awan, justru karena adanya lisensi dan lock-in.
"Siapa juga yang mau menggelar sebuah lingkungan dengan 50.000 server bergantung pada satu vendor? Jika Anda membeli ESX dan tiga tahun kemudian Anda mendapatkan pembaharuan, berapa harga yang harus harus anda bayarkan ke VMware?" ujar Whitehurst.
Sayangnya, VMware belum mau berkomentar mengenai penjelasan yang dipaparkan oleh Whitehurst tersebut.
Saat ini Red Hat Enterprise Linux merupakan sistem operasi yang banyak digunakan oleh perusahaan. Red Hat sendiri hanya baru memperkenalkan software virtualisasi milik mereka sendiri, sebuah versi komersil dari software berbasis open source Kernel Virtual Machina (KVM). Sedangkan VMware saat ini mendominasi pasar software virtualisasi untuk server. (srn)
BOSTON - Ketika menyebut kompetitor Red Hat, kebanyakan orang akan menyebut Oracle, Novell, Microsoft atau IBM. Namun siapa sangka VMWare ternyata dianggap sebagai saingan terberat Red Hat.
"VMware merupakan kompetitor terbesar kami. Ketika anda mulai berpikir tentang perusahaan penyedia software berbasis 'Cloud', maka itu mengarah ke kami berdua, Red Hat dan VMware," ujar CEO Red Hat Jim Whitehurst, seperti dikutip melalui Mis Asia, Selasa (29/6/2010).
Beratnya persaingan VMware bukan karena tenaga penjualan Red Hat memiliki keahlian yang sama dengan VMware untuk menggarap konsumen potensial, tetapi karena kedua perusahaan memiliki visi yang sama untuk menggarap teknologi cloud computing, meski pendekatan di layanan cloud yang mereka hadirkan akan berbeda.
Meskipun mengakui kekerabatan dengan VMware, Whitehurst dengan cepat menjabarkan apa saja yang menjadi kekurangan dalam pendekatan VMware.
"Secara teknis, ini merupakan visi yang baik-baik saja. Namun secara komersial, saya khawatir tentang lock-in yang ada pada perusahaan tersebut dan bagaimana VMware mendefinisikan susunan permasalahan dalam teknologi cloud," katanya.
Whitehurst berpendapat jika cloud computing sangat baik jika berjalan di teknologi open source.
"Modular berlapis arsitektur yang dibangun di atas open source," katanya.
Dia mencatat, jika model lisensi proprietary akan membuat sulit untuk membangun teknologi komputasi awan, justru karena adanya lisensi dan lock-in.
"Siapa juga yang mau menggelar sebuah lingkungan dengan 50.000 server bergantung pada satu vendor? Jika Anda membeli ESX dan tiga tahun kemudian Anda mendapatkan pembaharuan, berapa harga yang harus harus anda bayarkan ke VMware?" ujar Whitehurst.
Sayangnya, VMware belum mau berkomentar mengenai penjelasan yang dipaparkan oleh Whitehurst tersebut.
Saat ini Red Hat Enterprise Linux merupakan sistem operasi yang banyak digunakan oleh perusahaan. Red Hat sendiri hanya baru memperkenalkan software virtualisasi milik mereka sendiri, sebuah versi komersil dari software berbasis open source Kernel Virtual Machina (KVM). Sedangkan VMware saat ini mendominasi pasar software virtualisasi untuk server. (srn)
Komentar
Posting Komentar
NO SPAM HERE !!!! OK GUYS !!